Helikopter Kepresidenan Pertama Milik Indonesia. Sebuah helikopter berjenis Helli Bell-47J berhasil didapatkan pemerintah Indonesia melalui lobi politik tingkat tinggi yang dilakukan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno kepada pemerintah USA. Lobi ini merupakan bagian dari barter untuk pembebasan agen Central Intelligence Agency (CIA) yang berhasil ditangkap militer Indonesia, Allen Lawrence Pope (Allen Pope), yang terlibat dalam operasi militer di Asia Tenggara.
Helli Bell-47J (Si Walet) Sumber: Merdeka.com |
Allen Pope ditangkap militer Indonesia dalam operasi pemberantasan pemberontakan PRRI/Permesta ketika menerbangkan pesawat di Laut Ambon. Pesawat milik TNI, Mustang P51 AURI berhasil menembak Bomber B26 Aurev (pesawat yang diterbangkan Allen Pope) di Laut Ambon.
Helli Bell-47J merupakan satu dari beberapa peralatan/kendaraan tempur yang diberikan pemerintah USA kepada pemerintah Indonesia melalui Presiden Soekarno. Beberapa kendaraan tempur lainnya adalah: Mobil VVIP Limousine Chrysler Le Baron, 2 unit Executive Bizjet Jetstar Saptamarga dan Garuda dan 10 unit Hercules C-130 B Short Body.
Limousine Chrysler Le Baron (Salah satu barang yang dibarter pemerintah USA) Sumber: Pinterest |
Allen Lawrence Pope adalah pemuda putus kuliah yang menjadi tentara bayaran. Dia mendapat tugas dari agen CIA yang untuk melakukan misi di beberapa negara. Khusus Asia (Tenggara), Allen Pope bertugas di Vietnam dan Indonesia. Di Vietnam, Pope ikut dalam peperangan Dien Bien Phu.
Dia tertangkap oleh TNI AU ketika usahanya mengebom armada gabungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan pesawat pembom B-26 Invader AUREV gagal dan akhirnya berhasil ditembak jatuh oleh pesawat Mustang P-51 yang diterbangkan oleh Ignatius Dewanto.
Jika saja Kita boleh berandai-andai, maka seandainya Pope tidak dibarter, maka kemungkinan Indonesia akan mendapat banyak informasi rahasia yang di bawanya. Bayangkan saja, Presiden Kennedy (Presiden USA saat itu) berani menukar Pope dengan banyak kendaraan perang. Namun itu hanya kemungkinan saja, pada kenyataannya kita tidak pernah tau apa maksud dari barter yang dilakukian oleh Ir. Soekarno tersebut.
Kita patut bersyukur, waktu itu kita memiliki seorang presiden yang memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara lain.
0 komentar: